Jumat, 11 Oktober 2013

Kr.Ar07: Salinan Fatḥ al-Qarīb al-Mujīb


Naskah beraksara Arab, ditulis dengan khaṭṭ Naskh, ditulis di atas kertas Eropa dengan ukuran naskah 34x23cm dan ukuran teks 25x12cm dengan 11 baris per halaman muka. Naskah memiliki 196 halaman muka.

Salinan tidak lengkap Fatḥ al-Qarīb al-Mujīb fī Sharkh Alfāẓ al-Taqrīb atau Al-Qawl al-Mukhtār fī Sharkh Ghāyat al-Ikhtiṣār  karya Abū ‘Abd Allāh Muḥammad b. Qāsim al-Ghazzī al-Shāfi‘ī (d. 918/1512). Naskah ini merupakan komentar dari kitāb al-Taqrīb fī al-Fiqh atau Ghāyat al-Ikhtiṣār atau Mukhtaṣar fī al-Fiqh ‘Alā al-Madhhab al-Imām al-Shāfi‘ī  yang merupakan karya tulis Abū Sujā‘ al-Isfahānī (d. after 500/1106). Halaman depan dari naskah ini telah hilang dan bagian yang membahas tentang Al-Rihāna juga hilang karena terpisah dari naskah.

Naskah dimulai dengan ”… wa aslama ‘alā afḍal khalqih Muḥammad sayyidinā al-mursalīn…, hal. 1a,” dan diakhiri dengan “..waḍa‘ahu ‘alā al-amānat wa ḥīna’idhin lā yaḍamanahu murtahin…, hal. 98b,” dari bāb al-Rihāna. Teks diberi harakat dengan detil dengan jenggotan dalam bahasa Jawa. Teks al-Taqrīb ditulis dalam tinta berwarna merah sedangkan teks Fatḥ al-Qarīb ditulis dengan tinta berwarna merah. Sebagian naskah dalam kondisi rusak meskipun tinta masih jelas terbaca.

Fatḥ al-Qarīb adalah salah satu materi ajar di bidang Fiqh yang banyak dipergunakan di lingkungan pondok pesantren. Salinan serupa dapat ditemukan di Aceh, Coper, Tegalsari dan Langitan.





















Kr.Ar07_f. 1a
Halaman depan dari salinan Fatḥ al-Qarīb al-Mujīb


Sumber: Ali Hasjmy: 149/Fk/13, 14, 15/2005; Handlist, p. 368; Inventory. II: 1959, III: 2103(2), 2288, IV: 3225; MIPES: Cpr.Ar03, Lang.Ar19, incomplete copy:  Cpr.Ar08, Ts.Ar11(3), Lang.Ar23(2), 24(1), 32, 40; Tanoh Abee: Fk-45, 46, 47, 48, 49, 50/TA/2006.

Surabaya, 12 Oktober 2013
Amiq Ahyad

Sabtu, 05 Oktober 2013

Kr.Ar08: Tepsir Jalalen

Kr.Ar08

Naskah berbahasa Arab, ditulis dengan khaṭṭ Naskh, ditulis di atas kertas Eropa dengan ukuran naskah 32x21cm dan ukuran tulisan 23x13,5cm terderi dari 13 beris setiap halaman muka. Naskah memiliki 192 halaman muka.

Tafsīr al-Jalālayn  karya dua Jalāl, Jalāl al-Dīn al-Maḥallī (w. 864/1460) dan urudnya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī (. 911/1505). Ini adalah tafsir yang paling sering dipergunakan di lingkungan santri yang sedang menempuh pelajaran di pondok pesantren, judul aslinya adalah Tafsīr al-Qur’ān al-Aẓīīm selain Tafsīr al-Bayawī. Dikalangan santri Jawa tafsir ini disebut Tepsir Jalalen. Salinan Tafsīr Jalālayn ini tidak lengkap  Dimulai dengan Surat III:111 “… wa in yuqātilukum yuwallū kum al-adbār… (3:111), hal. 1a,” dan diakhiri dengan XVII: 34 “wa lā taqrabū māl al-yatīm illā bi al-latī  hiya aḥsan ḥattā yablugh ashuddahu (17:34), hal. 96b.” Teks Al-Qur’an ditulis dengan tinta warna merah sedangkan tafsirnya ditulis dengan tinta hitam.















Kr.Ar08_1a.          
Halaman pertama dari salinan tidak lengkap dari Tafsīr al-Jalālayn



Sumber: Ahlwardt, 8885-8894; GAL. II, 114, 145; Handlist, p. 353; Inventory. II: 1315(1), 1886, IV: 3224, MIPES: Cpr.Ar04(1), 07(2), 13, Ts.Ar03, 13, 16, 23, Lang.Ar04, 10, 22, 34, 50, 51, 58, 63, fragment: Ts.Ar17(2); Supp. Cat. Batavia, 47; Tanoh Abee: Tf-1/TA/2006; Tjentini, p. 339.

Surabaya, 6 Oktober 2013
Amiq Ahyad